Thursday, March 25, 2010

LAPORAN STUDI KASUS ( KURANGNYA MINAT SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA DI SMKN)

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Penulisan
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern yang mempunyai peranan penting. Dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia. Matematika diperlukan dalam mempelajari ilmu sejarah, ilmu-ilmu alam, ilmu ekonomi, komputer dan membentuk pola pikir manusia sehingga dapat menganalisis dan memaksimalkan dalam pengambilan keputusan, ini dilandasi oleh perkembangan matematika dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, statistika dan matematika diskrit.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta didik mulai sekolah dasar sampai tingkat lanjutan berupa matematika praktis dan terapan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, namun tidak semua peserta didik menguasainya dengan baik. Banyak faktor menjadi penyebab lemahnya penguasaan matematika, diantaranya yaitu : faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa itu sendiri. Faktor dari dalam diri siswa diantaranya yaitu : kemampuan awal, ekonomi, fisik dan psikis. Sedangkan faktor dari luar siswa diantaranya keluarga, tempat tinggal, kondisi, sekolah, guru, cuaca dan keamanan. Faktor dari dalam dan luar diri siswa sedemikian rupa mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa pada akhir pembelajaran, ada sedikit yang memperoleh nilai memuaskan dan banyak sekali yang nilainya yang masih dibawah standar ketuntasan belajar minimum.
Berbagai usaha telah dilakukan oleh sekolah melalui perbaikan kondisi pembelajaran dan usaha oleh orang tua melalui partisipasi aktif dalam memantau perkembangan pembelajaran anaknya, namun masih ada perolehan hasil belajar siswa dibawah standar ketuntasan belajar minimum (SKBM) oleh karena itu penulis tertarik untuk membuat laporan studi kasus pada praktek mengajar lapangan di SMKN dengan judul : “Kurangnya Minat Siswa Terhadap Matematika di SMKN”.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan studi kasus selama praktek mengajar lapangan di SMKN adalah :
1. Sebagai bahan koreksi yang mendalam bagi guru matematika tentang kondisi siswa.
2. Sebagai bahan pemikiran dan pertimbangan bagi penulis agar dicarikan solusinya dalam mengajar siswa disekolah manapun.
3. Sebagai bahan informasi bagi guru agar dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran matematika.

C. Ruang Lingkup Studi Kasus
Berdasarkan latar belakang penulisan dan ruang lingkup studi kasus, maka ruang lingkup laporan studi kasus ini dibatasi pada :
1. Studi kasus ini dilakukan pada siswa kelas XII Ap SMKN tahun ajaran 2008/2009.
2. Pembahasan laporan studi kasus ini hanya mengenai konsep dasar matematika.

D. Perumusan Masalah Studi Kasus
Berdasarkan latar belakang penulisan dan ruang lingkup studi kasus, maka penuli merumuskan masalah studi kasus ini yaitu :” Hal apa saja dari konsep dasar matematika yang belum dikuasai siswa”.

E. Kegunaan Studi Kasus
Laporan studi kasus ini diharapkan berguna bagi :
1. Guru bidang studi matematika, dapat dilihat pada konsep matematika mana sajasiswa tersebut masih kurang paham.
2. Penulis sendiri, sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam dunia pengajaran yang akan penulis penuhi.

F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan praktek mengajar pada program pengalaman lapangan pendidikan, penulis mengumpulkan data sebagai laporan studi kasus dengan beberapa cara, yaitu :
1. Secara tidak langsung
Penulis memperoleh informasi dari sesama guru matematika serta siswa
2. Secara langsung
Penulis melakukan observasi tentang masalah-masalah yang dijumpai oleh siswa dalam pembelajaran matematika selama melaksanakan program pengalaman lapangan.
3. Wawancara dengan beberapa orang siswa untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang permasalahan yang terjadi.

BAB II
PEMBAHASAN STUDI KASUS


Pembelajaran matematika sering dianggap sebagai pelajaran yang membosankan, susah dan menakutkan baik pada tingkat dasar sampai tingkat lanjutan di perguruan tinggi kecuali bagi yang sudah mengambil spesialisasi pada ilmu eksakta. Banyak faktor yang menjadi penyebab, beberapa diantaranya : pelajarannya dianggap sulit, gurunya pemarah, buku pegangan yang kurang dan waktu belajar yang kurang tepat, oleh karena itu berbagai kondisi dilapangan menjadi bukti nyata, betapa matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang diminati dan dibenci. Sedangkan karena ada tuntutan dari kurikulum maka matematika tetap harus dikuasai oleh peserta didik. Pada laporan studi kasus ini penulis akan menampilkan fakta-fakta tentang pembelajaran matematika.
Setelah penulis telusuri, terdapat beberapa masalah yang dihadapi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika, antara lain :
1. Siswa kurang memahami pengertian
Dari judul materi, sub materi dan uraian lainnya terdapat bahasa yang sangat matematis dan ilmiah bagi siswa.
2. Siswa sulit membaca
Karena siswa tidak paham pengertian sehingga juga sulit membaca notasi, lambang-lambang dan menterjemahkan matematika secara bahasa.
3. Sulit menuturkan
Ini terkait dengan kemampuan memahami pengertian dan membaca sehingga juga tidak dapat menuturkan.
4. Sulit melakukan perhitungan
Siswa kurang terampil dalam mengerjakan soal, tidak tahu mana yang harus didahulukan atau dikemuiankan dengan rumus-rumus apa dan ketentuan yang mana.
Berdasarkan empat masalah diatas, maka berikut ini diajukan beberapa alternatif untu mengatasi hal tersebut, yaitu :
1. Bagi siswa yang kurang menyenangi matematika
Untuk mengatasinya guru harus berusaha menerapkan suatu metode mengajar yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa berdasarkan prinsip-prinsip dasar. Pendapat dari guru matematika dapat menjadi pertimbangan sebagaimana dituturkan saat wawancara dengan penulis, yaitu :
a. Memulai pembelajaran dengan contoh aplikasi materi berkenaan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Dalam memberikan contoh soal, usahakan soalnya mulai dari yang mudah ke yang sulit dan dari yang konkrit ke yang abstrak.
c. Jelaskan keterkaitan materi berkenaan dengan materi pada mata pelajaran lain.
d. Berikan permainan matematika dalam materi berkenaan.
e. Usahakan cara praktis dalam pengerjaan soal dan memahami materi.
f. Kenali kelas yang diajar, terutama beberapa siswa yang bermasalah dalam belajar.
g. Bagi siswa yang dasar-dasar matematikanya kurang berikan tugas khusus.
2. Bagi siswa yang kurang memahami pengertian sulit membaca dan menuturkan
Pada saat pembelajaran harus dimantapkan penguasaan pengertian dari materi, seperti dengan menyuruh beberapa orang siswa melafalkan dibangku masing-masing.
3. Bagi siswa yang sulit melakukan perhitungan
Guru harus banyak memberikan soal-soal dalam bentuk kuis atau mengerjakan soal-soal dalam buku paket, dimana siswa dibimbing mengerjakan soal dibangku dan kedepan kelas. Soal yang diberikan mulai dari yang mudah sampai yang sulit seperti soal UAN. Hal ini sesuai dengan pendapat Ngalim Purwanto(1990: 103) sebagai berikut: “Karena terlatih,karena seringkali mengulang sesuatu maka kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi makin dikuasainya dan makin mendalam. Sebaliknya tanpa latihan pengalaman – pengalaman yang telah dimilikinya dapat menjadi hilang atau berkurang. Karena latihan, karena sering mengalami sesuatu, seseorang dapat timbul minatnya kepada sesuatu itu. Makin besar minat makin besar pula perhatiannya sehingga memperbesar hasrat untuk mempelajarinya”.
Alternatif-alternatif yang dikemukakan diatas, diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dalam matematika dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Menurut Ngalim Purwanto (1990:60) bahwa “motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu”.
Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin “Movere” yang berarti menggerakkan. Kata motif sering diartikan sebagai upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pendapat ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Eligram Amka (2002) bahwa ada tiga elemen penting yang tergantung dalam motivasi :
a. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap individu manusia.
b. Motivasi ditandai dengan timbulnya rasa (felling), afeksi seseorang dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat diransang oleh karna tujuan.
c. Motivasi akan diransang karna adanya tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi merupakan dorongan atau keinginan yang dimiliki seseorang untuk bekerja dengan baik dan mencapai hasil yang sesuai dengan standar yang dietapkan.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
1. Minat motivasi belajar menjadi faktor yang menentukan dalam proses belajar siswa
2. Agar dapat menguasai matematika dengan baik siswa harus memiliki kemampuan awal berupa dasar-dasar matematika pada tingkat sebelumnya
3. Latihan mengerjakan soal-soal merupakan hal yang penting yang harus dilkukan siswa agar makin memahami matematika
B. Saran-Saran
1. Hendaknya guru matematika bukan seorang yang pemarah namun tetap berwibawa dihadapan siswa
2. Guru sebaiknya selalu berusaha mencari cara terbaik dalam pengajaran matematika mana yang lebih cepat dikuasai siswa
3. Guru harus memotivasi siswa agar belajar dengan baik dan hasil belajarnya makin meningkat


untuk download lengkap word document silahkan klik RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.doc

No comments:

Post a Comment